Pada artikel kali ini saya akan menulis tentang perumpamaan orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang terdapat dalam surat Al-A'raf : 176.
Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Dalam ayat diatas Allah SWT sebenarnya menghendaki hambaNya itu tinggi derajatnya dengan mengikuti ayat-ayat Allah, tetapi sebagian dari manusia lebih cenderung mengikuti hawa nafsunya yang rendah, maka Allah mengumpamakan mereka itu seperti anjing. sudah kita ketahui bahwa anjing itu selalu menjulurkan lidahnya, saat dihalau ataupun tidak, anjing selalu menjulurkan lidahnya. begitu juga dengan manusia yang mendustakan ayat-ayat Allah, bila ia diberi peringatan dengan ayat-ayat Allah, ia tidak menghiraukannya, maka pewrumpamaannya seperti anjing tadi, tetap berlaku sama saat diberi peringatan atau tidak.
Allah SWT memberikan perumpamaan seperti itu, supaya hamba itu berpikir tentang dirinya, apakah dirinya itu termasuk orang yang mendustakan ayat-ayat Allah ataukah orang yang taat. kalau kita termasuk orang yang taat pada ayat-ayat Allah, Allah akan meninggihkan derajatnya setinggi tingginya, tetapi jika mendustakan ayat-ayatnya, maka perumpamannya seperti anjing tadi. tentu kita ga maukan wong kita itu manusia kok diibaratkan seperti anjing? jika memang tidak mau diibaratkan seperi anjing, maka sekarang saatnya kita kembali kepada Allah, taat pada Ayat-ayatNya, kalau ayat itu suatu larangan kita jauhi, dan kalau itu suatu perintah semaksimalnya harus kita laksanakan.