Belumkah jadi keprihatinan kita
melihat keaadan negeri ini yang kacau-balau, yang sudah diambang kehancuran,
yang benar dianggap salah dan yang salah dibiarkan, korupsi terjadi
dimana-mana, tak hanya dikalangan pejabat, dari kalangan perangkat desa pun banyak
yang melakukan korupsi, tak hanya perorangan bahkan sekarang karupsi itu juga
berjamaah. Perzinahan dibiarkan bebas, malah dibikinkan tempat atau lokalisasi,
perjudian dan minum-minuman keras tak dapat lagi diantisipasi.
Kemudian generasi bangsa ini,
yang nantinya kita harapkan menjadi generasi yang lebih baik, yang dapat
memperbaiki keadaan yang sedemikian rusaknya ini, malah menjadi pelaku tawuran,
tawuran antar pelajar, tawuran antar mahasiswa dan seringkali terdapat korban
yang tewas dalam tawuran itu.
Dan anehnya lagi saudara kita
yang ikut rohis disekolahannya, malah diberi label sarang perekrutan generasi
teroris muda, benar benar sudah rusak negeri ini dan cara berpikirnya pun sudah
rusak juga, yang benar dianggap salah, bahkan tidak hanya dianggap salah tetapi
dihalang-halangi juga jalannya. Dan yang salah dibiarkan saja. Dan andaikan
dihukum pun, hukumannya tak sebanding dengan perbuatannya.
Mengapa semua ini terjadi
dinegeri kita, yang katanya mayoritas beragama islam, apakah islam mengajarkan
itu semua? Atau umat islam yang tidak taat pada agamanya? Jawaban pastinya
adalah bukan islamnya yang salah tetapi manusia yang mengaku beragama islam
yang salah, dan itu semua menandakan bahwa umat islam ini tidak lagi memakai
aturan agama, agama hanya dijadikan identitas saja. Cobalah kita jujur,
seberapa banyak ajaran islam yang sudah kita ketahui? Dan seberapa banyak dari
yang kita ketahui itu yang sudah kita amalakan? Tentu jawabannya sangat sedikit
ilmu agama ini yang sudah diketahui.
Oleh karena itu, marilah kita
jadikan Al-quran dan As-Sunnah sebagai solusi dari setiap permasalahan, baik
permasalahan pribadi, keluarga, masarakat dan lebih besar lagi masalah negara,
pasti akan ada solusinya di dalamnya, kalau agama sudah menjadi solusi dari apa
yang diperselisihkan, maka tak akan ada yang merasa benar, karena kebenaran itu
datangnya dari Allah.
0 komentar:
Posting Komentar