Minggu, 23 Desember 2012

Kesenangan Yang Sementara


Allah yang telah menjadikan kita hidup, dan Allah pula yang menjamin rizqinya. Rizqi Allah tidak terbatas bagi orang yang beriman saja, tetapi Allah menyediakan rizqi kepada siapa saja yang mau mengambilnya, termasuk menjamin rizqi kepada orang kafir sekalipun.pernah suatu ketika Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah, Nabi Ibrahim meminta kepada Allah supaya memberikan rejeki kepada orang yang beriman saja, tetapi doa itu langsung dijawab oleh Allah, bahwa orang kafir pun akan diberi rejeki juga, seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah : 126 berikut, yang artinya...

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".[QS. Al-Baqarah : 126]

Sekalipun orang itu kafir,  Allah tetap menjamin rejekinya, tetapi rejeki itu hanya sementara saja, maksutnya hanya sementara adalah, rejeki itu hanya bisa dinikmatinya ketika ia hidup, itupun kalau dalam keadaan sehat, dalam keadaan sakit meskipun mempunyai harta yang banyak, ia tidak bisa menikmatinya. Setelah ia mati harta yang banyak yang ia miliki ketika hidup, tidak bermanfaat sedikitpun baginya diakherat kelak, malah Allah akan siksa ia didalam neraka karena kekafirannya, dan neraka itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Kalau kita lihat keadaan sekarang, antara orang yang beriman dengan orang yang kafir dalam masalah rejeki, orang yang kafir yang banyak rejekinya, malah seringkali kita temukan orang islam bekerja ditempat orang yang kafir, sebagai pegawai atau pembantu orang kafir tersebut. Walaupun keadaannya demikian Allah telah melarang kita, janganlah kita ini terperdaya akan banyaknya harta itu, terperdaya akan kebebasan orang kafir mendapatkan rejeki, yang tak mengenal halal dan haram untuk mendapatkannya, jangan terperdaya akan orang kafir dalam mempergunakan harta itu, Allah berfirman :
 
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.

Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.[QS. Ali Imran : 196-197]

Sekali lagi Allah mengingatkan kita dalam ayat diatas, sekalipun orang kafir itu mempunyai harta yang banyak, untuk mendapatkannya dengan menghalalkan segala cara, yang tak mengenal harta yang halal dan haram, dan untuk menggunakan harta itu bukan untuk dijalan Allah, malah digunakannya untuk berfoya-foya, bermaksiat dan lainnya, maka janganlah kita terperdaya akan kebebasan orang kafir dalam bertingkahlaku tersebut, Allah membiarkan dia (orang kafir) berlaku bebas, tetapi itu hanya kesenangan yang sementara, kesenangan yang sedikit, kesenangan yang bisa dinikmati didunia ini saja, sadar atau tidak, mau tidak mau mereka pasti akan kembali kepada Allah, dan Allah telah menyiapkan tempat kembali mereka, yaitu neraka jahannam, dan neraka jahannam itu adalah tempat seburuk-buruknya.

0 komentar:

Posting Komentar