Allah
yang telah menjadikan kita hidup, dan Allah pula yang menjamin
rizqinya. Rizqi Allah tidak terbatas bagi orang yang beriman saja,
tetapi Allah menyediakan rizqi kepada siapa saja yang mau mengambilnya,
termasuk menjamin rizqi kepada orang kafir sekalipun.pernah suatu ketika
Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah, Nabi Ibrahim meminta kepada Allah
supaya memberikan rejeki kepada orang yang beriman saja, tetapi doa itu
langsung dijawab oleh Allah, bahwa orang kafir pun akan diberi rejeki
juga, seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah : 126 berikut, yang
artinya...
Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.
Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan
sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah
seburuk-buruk tempat kembali".[QS. Al-Baqarah : 126]
Sekalipun orang itu kafir, Allah
tetap menjamin rejekinya, tetapi rejeki itu hanya sementara saja,
maksutnya hanya sementara adalah, rejeki itu hanya bisa dinikmatinya
ketika ia hidup, itupun kalau dalam keadaan sehat, dalam keadaan sakit
meskipun mempunyai harta yang banyak, ia tidak bisa menikmatinya.
Setelah ia mati harta yang banyak yang ia miliki ketika hidup, tidak
bermanfaat sedikitpun baginya diakherat kelak, malah Allah akan siksa ia
didalam neraka karena kekafirannya, dan neraka itulah seburuk-buruk
tempat kembali.
Kalau
kita lihat keadaan sekarang, antara orang yang beriman dengan orang
yang kafir dalam masalah rejeki, orang yang kafir yang banyak rejekinya,
malah seringkali kita temukan orang islam bekerja ditempat orang yang
kafir, sebagai pegawai atau pembantu orang kafir tersebut. Walaupun
keadaannya demikian Allah telah melarang kita, janganlah kita ini
terperdaya akan banyaknya harta itu, terperdaya akan kebebasan orang
kafir mendapatkan rejeki, yang tak mengenal halal dan haram untuk
mendapatkannya, jangan terperdaya akan orang kafir dalam mempergunakan
harta itu, Allah berfirman :
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.
Itu
hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.[QS. Ali Imran : 196-197]
Sekali
lagi Allah mengingatkan kita dalam ayat diatas, sekalipun orang kafir
itu mempunyai harta yang banyak, untuk mendapatkannya dengan
menghalalkan segala cara, yang tak mengenal harta yang halal dan haram,
dan untuk menggunakan harta itu bukan untuk dijalan Allah, malah
digunakannya untuk berfoya-foya, bermaksiat dan lainnya, maka janganlah
kita terperdaya akan kebebasan orang kafir dalam bertingkahlaku
tersebut, Allah membiarkan dia (orang kafir)
berlaku bebas, tetapi itu hanya kesenangan yang sementara, kesenangan
yang sedikit, kesenangan yang bisa dinikmati didunia ini saja, sadar
atau tidak, mau tidak mau mereka pasti akan kembali kepada Allah, dan
Allah telah menyiapkan tempat kembali mereka, yaitu neraka jahannam, dan
neraka jahannam itu adalah tempat seburuk-buruknya.
0 komentar:
Posting Komentar