Kamis, 20 Desember 2012

Hal-hal yang dilakukan Imam sebelum Memulai Shalat


Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik, yang telah tunjuk oleh Allah, dan Orang  yang paling mengerti cara cara mendekatkan diri kepada Allah dengan baik, telah memberikan contoh atau petunjuk kepada umatnya, bagaimana atau langkah langkah apa yang harus dilakukan, apabila kita akan menjadi seorang imam, sebelum memulai shalat berjamaah. Aturan atau contoh yang biasa dilakukan oleh Rasulullah sebelum memulai shalat berjamaah adalah sebagai berikut :

1.Mengingatkan makmumnya supaya meratakan shaf

Dari Anas bin Malik ia berkata ; Rasulullah SAW bersabda, “Ratakanlah shaf kalian, karena sesungguhnya meratakan shaf itu termasuk dari kesempurnaan shalat”. [HR. Muslim juz 1, hal. 324]

Dari Anas, ia berkata : Shalat telah diiqomati, lalu Rasulullah SAW menghadap kami dengan wajahnya lalu bersabda, “luruskanlah Shaf kalian dan Rapatkanlah, karena sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari balik punggungku”. [HR. Bukhari juz 1, hal, 176]

2.Mendatangi barisan Shaf untuk meratakan shaf

Setelah Rasulullah SAW mengingatkan makmumnya supaya meratakan shaf, kemudian Beliau mendatangi barisan shaf, untuk memastikan apakah shaf itu sudah benar-benar lurus dan rapat atau belum, bahkan dalam riwayat disebutkan bahwa untuk memastikan apakah shaf itu sudah benar atau belum, Rasulullah mendatangi shaf itu dari sudut ke sudut untuk membenarkan shaf itu, dalilnya adalah :

Dari Al-Bara’ bin ‘Azib ia berkata : “adalah Rasulullah SAW mendatangi barisan shaf dari sudut ke sudut, beliau meratakan dada-dada kami dan bahu-bahu kami sambil bersabda, “janganlah kalian maju mundur, yang menyebabkan maju mundurnya hati kalian pula”. Da beliau bersabda, “sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas ahli shaf yang pertama”. [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 178].

 Dari Abu Mas’ud, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW meratakan pundak-pundak kami dikala membetulkan shaf untuk shalat seraya bersabda, “luruskanlah shaf, janganlah kamu berselisih (satu maju ke muka dan yang lain mundur ke belakang) yang menyebabkan berselisih pula hatimu. ... [HR. Muslim juz 1, hal 323]

Cara yang dilakukan oleh Rasulullah supaya shaf itu lurus dan rapat adalah dengan, menempelkan bahu dengan bahu, dan merapatkan/menempelkan tapak kaki dengan tapak kaki sebelahnya. Kemudian Yang harus dilakukan agar antara bahu dengan bahu, kaki dengan kaki itu sama-sama menempel adalah janganlah kaki kita terlalu lebar saat merenggangkannya.

Dari Anas, dari Nabi SAW bersabda, “luruskanlah shaf kalian karena sesungguhnya Aku bisa melihat kalian dari balik punggungku”.(Anas berkata) dan seseorang dari kami menempelkan bahunya dengan bahu temannya, dan tapak kakinya dengan tapak kaki temannnya. [HR. Bukhari juz 1, hal 177]

3.Memulai shalat, apabila shaf sudah benar-benar Rapat

Dari Simak, ia berkata : saya mendengan Nu’man bin basyir berkata, “ dahulu apabila kami akan shalat, Rasulullah SAW meratakan Shaf kami, dan apabila shaf sudah rata, barulah beliau bertakbir”. [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 178]

Dari hadits-hadits diatas dapat kita pahami bahwa seorang imam sebelum akan memulai shalat, seharusnya memperhatikan dahulu makmumnya, apakah barisan shafnya sudah benar-benar lurus dan rapat, atau belum. Kemudian yang dilakukan Nabi untuk memastikan apakah shaf itu sudah benar atau belum yaitu dengan mendatangi setiap barisan shaf, dan membenarkan yang sekiranya kurang lurus atau rapat. Yang Demikian itu (meluruskan dan merapatkan shaf) dilakukan Nabi mengingat pentingnya, lurus dan rapatnya shaf termasuk kesempurnaan shalat berjamaah.

1 komentar:

saya masih muda anak kelas 3 smp, saya ingin belajar jadi imam yang benar terima kasih atas informasi yang telah antum berikan

Posting Komentar