Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik, yang telah tunjuk oleh Allah, dan Orang yang
paling mengerti cara cara mendekatkan diri kepada Allah dengan baik,
telah memberikan contoh atau petunjuk kepada umatnya, bagaimana atau
langkah langkah apa yang harus dilakukan, apabila kita akan menjadi
seorang imam, sebelum memulai shalat berjamaah. Aturan atau contoh yang
biasa dilakukan oleh Rasulullah sebelum memulai shalat berjamaah adalah
sebagai berikut :
1.Mengingatkan makmumnya supaya meratakan shaf
Dari
Anas bin Malik ia berkata ; Rasulullah SAW bersabda, “Ratakanlah shaf
kalian, karena sesungguhnya meratakan shaf itu termasuk dari
kesempurnaan shalat”. [HR. Muslim juz 1, hal. 324]
Dari
Anas, ia berkata : Shalat telah diiqomati, lalu Rasulullah SAW
menghadap kami dengan wajahnya lalu bersabda, “luruskanlah Shaf kalian
dan Rapatkanlah, karena sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari balik
punggungku”. [HR. Bukhari juz 1, hal, 176]
2.Mendatangi barisan Shaf untuk meratakan shaf
Setelah
Rasulullah SAW mengingatkan makmumnya supaya meratakan shaf, kemudian
Beliau mendatangi barisan shaf, untuk memastikan apakah shaf itu sudah
benar-benar lurus dan rapat atau belum, bahkan dalam riwayat disebutkan
bahwa untuk memastikan apakah shaf itu sudah benar atau belum,
Rasulullah mendatangi shaf itu dari sudut ke sudut untuk membenarkan
shaf itu, dalilnya adalah :
Dari
Al-Bara’ bin ‘Azib ia berkata : “adalah Rasulullah SAW mendatangi
barisan shaf dari sudut ke sudut, beliau meratakan dada-dada kami dan
bahu-bahu kami sambil bersabda, “janganlah kalian maju mundur, yang
menyebabkan maju mundurnya hati kalian pula”. Da beliau bersabda,
“sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas ahli shaf
yang pertama”. [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 178].
Dari
Abu Mas’ud, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW meratakan pundak-pundak
kami dikala membetulkan shaf untuk shalat seraya bersabda, “luruskanlah
shaf, janganlah kamu berselisih (satu maju ke muka dan yang lain mundur
ke belakang) yang menyebabkan berselisih pula hatimu. ... [HR. Muslim
juz 1, hal 323]
Cara
yang dilakukan oleh Rasulullah supaya shaf itu lurus dan rapat adalah
dengan, menempelkan bahu dengan bahu, dan merapatkan/menempelkan tapak
kaki dengan tapak kaki sebelahnya. Kemudian Yang harus dilakukan agar
antara bahu dengan bahu, kaki dengan kaki itu sama-sama menempel adalah
janganlah kaki kita terlalu lebar saat merenggangkannya.
Dari
Anas, dari Nabi SAW bersabda, “luruskanlah shaf kalian karena
sesungguhnya Aku bisa melihat kalian dari balik punggungku”.(Anas
berkata) dan seseorang dari kami menempelkan bahunya dengan bahu
temannya, dan tapak kakinya dengan tapak kaki temannnya. [HR. Bukhari
juz 1, hal 177]
3.Memulai shalat, apabila shaf sudah benar-benar Rapat
Dari
Simak, ia berkata : saya mendengan Nu’man bin basyir berkata, “ dahulu
apabila kami akan shalat, Rasulullah SAW meratakan Shaf kami, dan
apabila shaf sudah rata, barulah beliau bertakbir”. [HR. Abu Dawud juz
1, hal. 178]
Dari
hadits-hadits diatas dapat kita pahami bahwa seorang imam sebelum akan
memulai shalat, seharusnya memperhatikan dahulu makmumnya, apakah
barisan shafnya sudah benar-benar lurus dan rapat, atau belum. Kemudian
yang dilakukan Nabi untuk memastikan apakah shaf itu sudah benar atau
belum yaitu dengan mendatangi setiap barisan shaf, dan membenarkan yang
sekiranya kurang lurus atau rapat. Yang Demikian itu (meluruskan dan
merapatkan shaf) dilakukan Nabi mengingat pentingnya, lurus dan rapatnya
shaf termasuk kesempurnaan shalat berjamaah.
1 komentar:
saya masih muda anak kelas 3 smp, saya ingin belajar jadi imam yang benar terima kasih atas informasi yang telah antum berikan
Posting Komentar