Seorang
Imam dalam shalat berjamaah adalah seorang pemimpin yang nantinya akan
diikuti setiap gerakannya oleh makmumnya, maka sudah menjadi suatu
keharusan seorang imam itu mengerti apa yang menjadi tugasnya dalam
memimpin para makmumnya itu. misalnya, seorang imam harus menyaringkan
bacaan Takbiratul Ihramnya, sebagai tanda bahwa shalat akan dimulai, dan
dengan tanda itu, maka para makmum pun mengerti bahwa shalat telah dimulai dan akan segera mengikuti
imam tersebut. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seseorang
apabila ia bertindak sebagai seorang imam dalam shalat berjamaah,
beberapa hal itu adalah :
1.Imam supaya menyaringkan Takbiratul Ihram, agar makmum mengetahui bahwa imam telah memulai shalat.
2.Menyaringkan/menjahrkan
bacaan Al-Fatihah dan surat/ayat Alquran pada shalat maghrib, ‘isyak
dan shubuh, serta shalat-shalat berjamaah yang lain yang dituntunkan
untuk membaca jahr/nyaring.
3.Menyaringkan
Takbir-takbir serta bacaan i’tidal dan salam sehingga makmum mengetahui
adanya perubahan-perubahan dari rukun ke rukun lainnya.
4.Menjaga
kesempurnaan shalat tersebut, baik bacaannya yang teratur, tidak
tergesa-gesa, tuma’ninahnya, dan terutama kekhusyuannya yang merupakan
jiwa dari shalat itu, ini semua mengingat bahwa imam menjadi pemimpin
dan yang bertanggung jawab atas makmumnya.
Dan
perlu pula seorang imam itu mengerti benar keadaan makmumnya, karena
mengingat mungkin diantara mereka ada yang telah lanjut usia atau lemah
ataupun orang-orang yang mempunyai keperluan. Maka bila demikian
hendaknya imam berlaku bijaksana, yaitu tidak memanjangkan bacaan atau
memilih surat yang panjang-panjang, tetapi mencukupkan dengan bacaan
yang ringan pada setiap rukunnya tanpa mengurangi ketertiban dan
tuma’ninah shalat itu sendiri. Nabi SAW bersabda :
Dari
Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “apabila seseorang
dari kamu mengimami orang banyak, hendaklah ia meringankannya, karena
diantara mereka ada anak kecil, ada yang sudah tua, ada yang lemah, dan
ada pula yang sakit, akan tetapi apabila ia shalat sendirian, maka
bolehlah ia shalat sebagaimana ia suka”. [HR. Muslim juz 1, hal. 341]
Semoga tulisan singkat ini menjadi ilmu untuk semuanya....
Kutipan brosur pengajian ahad pagi MTA
0 komentar:
Posting Komentar