Jumat, 21 Desember 2012

Tuntunan Salam dan Dalil-dalilnya

1. Hakikat Salam


Salah satu dari keindahan ajaran Islam adalah bahwa islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk mengucapkan salam setiap kali bertemu dengan saudaranya sesama muslim, baik ketika memasuki rumah atau memasuki majlis. Salam menurud ajaran islam pada hakikatnya adalah doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan saudara kita yang kita jumpai.

Bila seorang muslim mengucapkan “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh”, ini artinya ia mendoakan agar saudaranya itu mendapat keselamatan, rahmat dan barakah dari Allah SWT.
Oleh sebab itu salam tersebut khusus bagi umat islam. Dan umat islam dilarang mendoakan keselamatan bagi orang yang bukan muslim. Berdasarkan Firman Allah :

Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. [QS. At-Taubah : 113]

2. Keutamaan Salam

Setiap perintah, anjuran atau larangan dari islam pasti mengandung hikmah demi kebaikan hidup di dunia dan di akherat kelak. Hikmah dari ajaran islam itu adakalanya dijelaskan dengan tegas oleh Allah atau Rasul-Nya, ada pula yang tidak dijelaskan, tetapi kita meyaqininya bahwa semua yang dari Allah dan Rasul-Nya itu pasti baik.

Salam juga merupakan suatu cara untuk memulihkan hubungan yang tidak baik antara sesama muslim. Seorang muslim dilarang mendiamkan sesama muslim lebih dari tiga hari. Dan bila hal yang tidak diinginkan itu terjadi juga, Islam memberikan suatu cara untuk memperbaikinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut :

Dari Abu Ayyub Al-Anshariy bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam, keduanya bertemu lalu yang satu berpaling dan yang lain berpaling juga. Dan yang paling baik diantara keduanya adalah yang memulai memberi salam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1983]

Adapan hadits tentang keutamaan salam antara lain :

Dari Abdullah bin 'Amr (bin 'Ash) RA, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, "(Ya Rasulullah), Islam yang bagaimanakah yang lebh baik ?". Beliau SAW menjawab, "(Islam yang paling baik ialah) kamu memberi makan (kepada orang lain) dan menebarkan salam kepada orang yang sudah kamu kenal maupun orang yang belum kamu kenal". [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasai dan Ibnu majah, dalam Targhib wat Tarhib juz3, hal, 424]

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian pada suatu perkara apabila kalian mengamalkannya kalian akan saling berkasih sayang ? Tebarkanlah salam diantara kalian !". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 156, hadits ini hasan shahih]

Dari Ibnu Zubair, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,  “Akan menjangkit kepada kalian penyakit ummat-ummat sebelum kalian. Yaitu kebencian dan kedengkian. Kebencian itu adalah pencukur. Bukan pencukur rambut, tetapi pencukur agama. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, kamu sekalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sehingga saling mencintai. Maukah kalian kuberitahu sesuatu yang aku yaqin bisa memantapkan kalian ? Yaitu tebarkanlah salam diantara kalian”. [HR. Al-Bazzaar dengan sanad jayyid, dalam Targhib wat Tarhib juz,3 hal, 424]

Dari Syaibah Al-Hajabiy dari pamannya („Utsman bin Thalhah Al-Hajaibiy) RA, ia berkata, "Ada tiga hal yang membuatmu tulus mencintai saudaramu, yaitu kamu mengucapkan salam kepadanya apabila bertemu dengannya, kamu memberi tempat kepadanya dalam majlis, dan kamu memanggil dengan nama yang paling ia sukai". [HR. Thabrani, di dalam Al-Ausath, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]

Dari Al-Baraa' RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Tebarkanlah salam, niscaya kalian selamat". [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3 hal 425]

Dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sembahlah Allah yang Maha Rahman, berikanlah makan dan tebarkanlah salam, niscaya kalian masuk surga dengan selamat". [HR. Tirmidzi dan ia menshahihkannya. Dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya, lafadh ini baginya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]

Dari Abu Syuraih RA, ia berkata, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku sesuatu yang menyebabkan aku masuk surga". Beliau SAW bersabda, "(Yang menyebabkan kamu masuk surga yaitu) ucapan yang baik, menebarkan salam dan memberi makan". [HR. Thabrani, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Hakim, ia menshahihkannya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,"Haknya orang Islam atas orang Islam yang lain ada lima, yaitu : 1. menjawab salam, 2. menjenguk orang sakit, 3. mengantarkan jenazah, 4. mendatangi undangannya, dan 5. mendoakan orang yang bersin (apabila dia menyebut Alhamdu lillah)". [HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal 426]

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Haqnya orang Islam atas orang Islam yang lain itu ada enam. Lalu (beliau) ditanya, "Apasaja enam itu ya Rasulullah ?". Beliau menjawab, "1. Apabila kamu bertemu dengannya ucapkanlah salam kepadanya, 2. Apabila dia mengundangmu maka datangilah, 3. Apabila dia minta nasehat kepadamu maka berilah nasehat, 4. Apabila dia bersin dan memuji Allah maka doakanlah  dia, 5. Apabila dia sakit maka jenguklah, dan 6. Apabila dia meninggal maka antarkanlah jenazahnya". [HR. Muslim juz 4, hal. 1705]



Sumber: brosur pengajian ahad pagi MTA

0 komentar:

Posting Komentar