Salah
satu dari keindahan ajaran Islam adalah bahwa islam mengajarkan kepada
setiap pemeluknya untuk mengucapkan salam setiap kali bertemu dengan
saudaranya sesama muslim, baik ketika memasuki rumah atau memasuki
majlis. Salam menurud ajaran islam pada hakikatnya adalah doa yang kita
panjatkan kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan saudara
kita yang kita jumpai.
Bila seorang muslim mengucapkan “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh”, ini artinya ia mendoakan agar saudaranya itu mendapat keselamatan, rahmat dan barakah dari Allah SWT.
Oleh
sebab itu salam tersebut khusus bagi umat islam. Dan umat islam
dilarang mendoakan keselamatan bagi orang yang bukan muslim. Berdasarkan
Firman Allah :
Tiadalah
sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun
(kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik
itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya
orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. [QS. At-Taubah :
113]
2. Keutamaan Salam
Setiap
perintah, anjuran atau larangan dari islam pasti mengandung hikmah demi
kebaikan hidup di dunia dan di akherat kelak. Hikmah dari ajaran islam
itu adakalanya dijelaskan dengan tegas oleh Allah atau Rasul-Nya, ada
pula yang tidak dijelaskan, tetapi kita meyaqininya bahwa semua yang
dari Allah dan Rasul-Nya itu pasti baik.
Adapan hadits tentang keutamaan salam antara lain :
Dari
Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang
diriku berada dalam kekuasaan-Nya, kalian tidak masuk surga sehingga
kalian beriman dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling
berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian pada suatu perkara
apabila kalian mengamalkannya kalian akan saling berkasih sayang ?
Tebarkanlah salam diantara kalian !". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 156,
hadits ini hasan shahih]
Sumber: brosur pengajian ahad pagi MTA
Salam
juga merupakan suatu cara untuk memulihkan hubungan yang tidak baik
antara sesama muslim. Seorang muslim dilarang mendiamkan sesama muslim
lebih dari tiga hari. Dan bila hal yang tidak diinginkan itu terjadi
juga, Islam memberikan suatu cara untuk memperbaikinya, sebagaimana
disebutkan dalam hadits berikut :
Dari
Abu Ayyub Al-Anshariy bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal
bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam,
keduanya bertemu lalu yang satu berpaling dan yang lain berpaling juga.
Dan yang paling baik diantara keduanya adalah yang memulai memberi
salam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1983]
Adapan hadits tentang keutamaan salam antara lain :
Dari
Abdullah bin 'Amr (bin 'Ash) RA, bahwasanya ada seorang laki-laki
bertanya kepada Nabi SAW, "(Ya Rasulullah), Islam yang bagaimanakah yang
lebh baik ?". Beliau SAW menjawab, "(Islam yang paling baik ialah) kamu
memberi makan (kepada orang lain) dan menebarkan salam kepada orang
yang sudah kamu kenal maupun orang yang belum kamu kenal". [HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, Nasai dan Ibnu majah, dalam Targhib wat Tarhib juz3,
hal, 424]
Dari
Ibnu Zubair, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Akan menjangkit
kepada kalian penyakit ummat-ummat sebelum kalian. Yaitu kebencian dan
kedengkian. Kebencian itu adalah pencukur. Bukan pencukur rambut, tetapi
pencukur agama. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, kamu sekalian
tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Dan kalian tidak
beriman sehingga saling mencintai. Maukah kalian kuberitahu sesuatu yang
aku yaqin bisa memantapkan kalian ? Yaitu tebarkanlah salam diantara
kalian”. [HR. Al-Bazzaar dengan sanad jayyid, dalam Targhib wat Tarhib
juz,3 hal, 424]
Dari
Syaibah Al-Hajabiy dari pamannya („Utsman bin Thalhah Al-Hajaibiy) RA,
ia berkata, "Ada tiga hal yang membuatmu tulus mencintai saudaramu,
yaitu kamu mengucapkan salam kepadanya apabila bertemu dengannya, kamu
memberi tempat kepadanya dalam majlis, dan kamu memanggil dengan nama
yang paling ia sukai". [HR. Thabrani, di dalam Al-Ausath, dalam Targhib
wat Tarhib juz 3, hal. 425]
Dari
Al-Baraa' RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Tebarkanlah salam,
niscaya kalian selamat". [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya, dalam
Targhib wat Tarhib juz 3 hal 425]
Dari
Abdullah bin 'Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sembahlah
Allah yang Maha Rahman, berikanlah makan dan tebarkanlah salam, niscaya
kalian masuk surga dengan selamat". [HR. Tirmidzi dan ia
menshahihkannya. Dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya, lafadh ini baginya,
dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]
Dari
Abu Syuraih RA, ia berkata, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku
sesuatu yang menyebabkan aku masuk surga". Beliau SAW bersabda, "(Yang
menyebabkan kamu masuk surga yaitu) ucapan yang baik, menebarkan salam
dan memberi makan". [HR. Thabrani, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan
Hakim, ia menshahihkannya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda,"Haknya orang Islam atas orang Islam yang lain ada lima, yaitu :
1. menjawab salam, 2. menjenguk orang sakit, 3. mengantarkan jenazah,
4. mendatangi undangannya, dan 5. mendoakan orang yang bersin (apabila
dia menyebut Alhamdu lillah)". [HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud, dalam
Targhib wat Tarhib juz 3, hal 426]
Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Haqnya orang Islam
atas orang Islam yang lain itu ada enam. Lalu (beliau) ditanya, "Apasaja
enam itu ya Rasulullah ?". Beliau menjawab, "1. Apabila kamu bertemu
dengannya ucapkanlah salam kepadanya, 2. Apabila dia mengundangmu maka
datangilah, 3. Apabila dia minta nasehat kepadamu maka berilah nasehat,
4. Apabila dia bersin dan memuji Allah maka doakanlah dia, 5. Apabila
dia sakit maka jenguklah, dan 6. Apabila dia meninggal maka antarkanlah
jenazahnya". [HR. Muslim juz 4, hal. 1705]
Sumber: brosur pengajian ahad pagi MTA
0 komentar:
Posting Komentar