Nabi telah mengisaratkan kepada kita bahwa Pada suatu saat nanti akan datang suatu zaman apabila seseorang mengamalkan islam dengan benar akan tampak asing dikalangan masyarakat, akan tampak tidak umum dengan masyarakat, akan tampak perbedaannya dengan kebiasaan masyarakat di tempat itu, maka Kata Nabi bahagialah orang yang seperti itu, yaitu orang yang mengamalkan islam dengan benar.
“Sesungguhnya
bermula datangnya Islam dianggap ghurabaa(dagang/asing) dan akan datang
kembali ghurabaa(dagang/asing) maka berbahagialah orang-orang asing
itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, apa
yang dimaksud orang asing itu?” Lalu Rasulullah menjawab, “Orang yang
melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan kerosakan.”
(HR. Muslim)
Entah
kapan zaman itu datang, akan tetapi saat sekarang pun orang yang
mengamalkan islam dengan benar sudah tampak perbedaannya di
tengah-tengah masyarakat umum, sebagai satu contoh saja, kita sudah tahu
bahwa pacaran di dalam islam itu tidak ada, tetapi dikalangan
masyarakat, khususnya dikalangan pemuda, walaupun ada juga yang sudah
tua pun juga pacaran, itu sudah menjadi hal yang biasa dilakukan dengan
dalih, untuk penjajakan sebelum nikah, dan juga kebiasaan pemuda
kesana-kemari memboncengkan lawan
jenis yang bukan mahrom dsb...kalau kita mengamalkan islam
ditengah-tengah masyarakat yang seperti itu, maka akan tampak jelaslah
perbedaannya, kita pun akan tampak asing, seperti orang yang aneh, wong
kebanyakan orang melakukan pacaran, kok yang ini tidak. Kebanyakan orang
memboncengkan lawan jenis yang bukan mahrom, kok ini tidak mau, pasti
akan tampak jelas perbedaannya.
Perbedaan-perbedaan
yang seperti itu janganlah membuat kita malu untuk mengamalkan islam
ini, walaupun kadangkala berbagai celaan dilontarkan kepada kita, entah
itu yang dianggap sebagai orang yang tidak bermasyarakat atau dianggap
juga orang yang sok suci dsb...celaan-celaan yang seperti itu pasti akan
kita terima, maka dari itu janganlah kita malu ataupun takut, yang haq/
yang benar harus kita munculkan. Allah berfirman :
...."Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?...[Az-Zumar : 9]
. Allah
bertanya kepada kita apakah sama orang yang mengerti dengan orang yang
tidak mengerti? Kalau kita jawab jujur tentu kita akan jawab jelas beda,
walaupun kadangkala dalam prakteknya kita berperilaku sama antara orang
yang mengerti dengan orang yang tidak mengerti, maksudnya apa? Apabila
dahulu kita tidak mengerti kalau pacaran itu dosa, dan setelah kita
mengerti kalau pacaran itu berdosa harusnya kita tinggalkan perbuatan
pacaran itu..masyarakat umum, khususnya pemuda yang masih berpacaran,
mungkin saja mereka tidak/belum mengerti kalau pacaran itu berdosa,
sedangkan kita yang sudah ngaji dan sudah mengerti kalau pacaran itu
berdosa, masihkah mau berperilaku seperti layaknya orang yang tidak
mengerti, tentu tidak kan?
Maka
dari itu, Bahagialah orang-orang yang asing...orang-orang yang tetap
mengikuti sunnah, disaat sunnah itu sudah banyak yang
melupakannya...walaupun nantinya akan tampak beda dengan umumnya, tetapi
kamulah yang benar di sisi Allah.
0 komentar:
Posting Komentar