Puasa ‘Asyura’ ialah puasa sunnah
yang dikerjakan pada tanggal 10 dibulan Muharram/ bulan Syuro (bulan jawa).
Puasa ini hukumnya ialah sunnah, yaitu boleh dikerjakan, boleh tidak, apabila
dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidaklah berdosa.
Dalam suatu iwayat disebutkan :
Dari Muawiyah bin Abu Sufyan, ia berkata : saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda, “ sesungguhnya hari ini adalah hari ‘Asyura’ tetapi tidak
diwajibkan atas kamu puasa hari ini, sedang aku berpuasa. Oleh sebab itu,
barangsiapa ingin berpuasa silahkan berpuasa, dan barang siapa ingin tidak
berpuasa, silahkan tidak berpuasa”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Keutamaan Puasa ‘Asyura’ ini
adalah apabila dikerjakan akan diampuni baginya dosa satu tahun, sebagaimana
sabda Rasulullah SAW berikut :
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy Ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “
Barangsiapa yang berpuasa ‘Arafah, diampuni baginya (dosanya) setahun yang lalu
dan setahun berikutnya. Dan barangsiapa yang berpuasa ‘Asyura’, diampuni baginya
(dosanya) satu tahun”. [HR. Thabrani, di dalam Al-Ausath dengan sanad
hasan]
Dalam suatu riwayat puasa
‘Asyura’ ini telah dikerjakan sejak pada masa jahiliyah. Orang yahudi
mengerjakan puasa ini karena pada hari itu Allah memberikan kemenangan kepada
Nabi Musa dan Bani Israil atas fir’aun. Maka untuk mengagungkan hari itu mereka
berpuasa ‘Asyura’ ini.
Kemudian ketika Rasulullah SAW
berhijrah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang yahudi berpuasa ‘Asyura’
ini, lalu ditanya oleh Rasulullah tantang hal itu kemudian mereka menjawab
bahwa puasa ‘Asyura’ yang mereka kerjakan untuk mengagung-agungkan hari itu
dimana Allah telah memenangkan Nabi Musa dan mereka atas Fir’aun, kemudian Nabi
bersabda “ kalau begitu kami lebih berhaq terhadap Nabi Musa dari pada kalian”
kemudian Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa ‘asyura’ ini. begitulah awal
mulanya puasa sunnah ‘Asyura’ ini di Syariatkan oleh Rasulullah SAW.haditsnya
lengkapnya adalah sebagai berikut ;
Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata : ketika Rasulullah SAW tiba di
madinah, beliau mendapati orang-orang yahudi berpuasa ‘Asyura’, lalu mereka
ditanya (Rasulullah SAW) tentang hal itu. Maka jawab mereka, “ Hari ini adalah
suatu hari Yang Allah memberikan kemenangan kepada Nabi Musa dan Bani Israil
atas Fir’aun, maka kami berpuasa hari ini untuk mengagungkannya”. Lalu Nabi SAW
bersabda “kalau begitu kami lebih berhaq terhadap Nabi Musa daripada kalian”.
Kemudian beliau memerintahkan untuk berpuasa ‘Asyura’. [HR. Bukhari,
Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimiy]
Dan hadits-hadits yang berkaitan
dengan puasa ‘Asyura’ ini adalah sebagai berikut :
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Adala kaum Quraisy berpuasa ‘Asyura’ pada
masa jahiliyah dan Rasulullah SAW juga berpuasa. Maka setelah berhijrah ke
madinah, beliau tetap berpuasa ‘Asyura’ dan memerintahkan para sahabatnya untuk
berpuasa pada hari itu. maka setelah diwajibkan berpuasa di bulan Ramadlan,
lalu beliau bersabda, “barang siapa yang ingin berpuasa ‘Asyura’ silahkan
berpuasa, dan barang siapa yang ingin meninggalkannya silakan tidak berpuasa”.
[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan
Darimiy]
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA,
bahwasannya orang-orang di masa jahiliyah mereka berpuasa ‘Asyura’ dan bahwa
Rasulullah SAW besreta kaum Muslimin juga berpuasa pada hari itu ketika belum
diwajibkan berpuasa Ramadlan. Maka ketika sudah diwajibkan berpuasa Ramadlan,
Rasulullah SAW bersabda, “ sesungguhnya ‘Asyura’ itu adalah satu hari diantara
hari-harinya Allah. maka barangsiapa ingin berpuasa hendaklah ia berpuasa dan
barangsiapa ingin tidak berpuasa silakan tidak berpuasa”. [HR. Bukhari, Muslim,
Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimiy].
Semoga bermanfaat....
*****
0 komentar:
Posting Komentar