Banyak riwayat dari Nabi SAW ataupun dari para sahabat-Nya yang menerangkan lamanya Beliau bermusafir dan boleh mengqashar shalat, diantaranya adalah :
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “ketika Nabi SAW menaklukkan Makkah,
beliau tinggal disana selama 19 hari, beliau shalat dua rekaat”. Ibnu ‘Abbas
berkata, “apabila kami bepergian, kemudian tinggal selama 19 hari, maka kami
mengqashar shalat (selama itu), dan jika lebih dari itu, maka kami shalat
dengan tamam”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Ibnu Majah, dalam Nailul Authar juz
3, hal. 238]
Dari Jabir, ia berkata, “Nabi SAW pernah tinggal di Tabuk dua puluh
hari, beliau mengqashar shalat”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dalam Nailul
Authar juz 3, hal. 237]
Dari Tsumamah bin Saraahiil, ia berkata : Aku pergi kepada Ibnu ‘Umar,
lalu aku bertanya, “Bagaimana shalatnya orang musafir itu ?”. ia menjawab, “dua
rekaat-dua rekaat, kecuali shalat maghrib, tiga rekaat”. Aku bertanya lagi,
“bagaimana pendapatmu jika kami di Dzul Majaz?” ia bertanya, “apa Dzul Majaz
itu ?”. aku menjawab, “suatu tempat yang kami berkumpul, berjual-beli dan
tinggal disitu selama dua puluh hari atau lima belas hari”. Maka ia berkata,
“hai Tsumamah, aku pernah di
Adzarbaijan, aku tidak ingat persis apa empat bulan atau dua bulan, aku melihat
mereka (para sahabat) shalat dua rekaat-dua rekaat”. [HR. Ahmad dalam
musnadnya, dalam Nailul Authar juz 3, hal. 238]
Dari beberapa riwayat diatas,
Nabi pernah tinggal di Makkah 19 hari dan selama itu beliau mengqashar shalat,
diriwayat lain Beliau pernah tinggal di Tabuk 20 hari, beliau juga mengqashar
shalat, dan diriwayat lainnya ‘Umar pernah melihat para sahabat yang sedang
musafir selama dua atau empat bulan juga masih mengqashar shalat. Maka dari
riwayat-riwayat tersebut dapat kita pahami bahwa mengqashar shalat itu boleh
dikerjakan selama ia musafir dan tidak ada batasan berapa hari dalam musafir,
karena tidak ada batasan yang tegas dari Nabi mengenai hal itu. jadi berapa
lama orang yang musafir boleh boleh mengqashar shalat, jawabnya adalah selama
ia musafir ia boleh mengqashar shalat. Wallahu ‘Alam
*****
0 komentar:
Posting Komentar