Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin dan teladan terbaik yang sangat mencintai dan menyayangi umat yang dipimpinnya. Kecintaan dan kasih sayang beliau kepada umatnya ditunjukkan dalam setiap langkah gerak kehidupannya. Bahkan, ketika menghadapi sakaratul maut yang dahsyat pun, beliau masih menghawatirkan umatnya dengan berkata, “umatku, umatku, umatku...”
Salah satu wujud kesayangan dan
kecintaan Rasulullah SAW kepada umatnya adalah pesan beliau dengan sabdanya, “hal-hal
yang paling aku khawatirkan melanda umatku ialah, besar perut, banyak tidur,
pemalas, dan lemah keyakinan.” [HR. Daruquthni dari Jabir]
Hadits diatas merupakan
kekhawatiran Rasulullah akan penyakit-penyakit yang dapat menjangkiti umatnya
dan menyebabkan umat ini menjadi umat yang kalah dan tidak memiliki kehormatan.
Penyakit-penyakit tersebut sejatinya menjadi perhatian dan kewaspadaan kita
sebagai umat islam.
Penyakit pertama, besar perut.
Besar perut artinya bukanlah orang yang gemuk. Orang itu lebih mementingkan
perut dan keduniawian. Orang yang terjangkit penyakit seperti ini tidak
segan-segan menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang diinginkannya.
Dan, jika umat telah terjangkit penyakit ini, niscaya akan hilanglah kehormatan
umat dan akan mengundang datangnya azab yang dahsyat.
Untuk itu, Allah memberikan
petunjuk berharga bagi kita bahwa kesenangan dan kehidupan dunia adalah
sementara dan tidak kekal. Allah SWT berfirman, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari
main-main dan senda gurau belaka.
Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka
tidakkah kamu memahaminya? [QS. Al-An’am : 32]
Kedua, banyak
tidur. Penyakit ini menyebabkan orang kehilangan produktivitasnya dalam
bekerja. Selain itu, bahaya yang paling utama ialah orang-orang tersebut dapat
meninggalkan kewajibannya dalam beribadah. Padahal, Rasulullah, para sahabat
dan orang-orang shaleh selalu mencontohkan untuk menyedikitkan tidar dan meraih
keutamaan ibadah pada sepetiga malam terakhir.
Firman Allah SWT, “Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah
(untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu)
seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua
itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan ”. [QS. Al-Muzammil :
1-4]
Ketiga, malas.
Malas menyebabkan seseorang kehilangan kreativitasnya dan membuang-buang waktu
secara percuma. Jika umat terjangkit penyakit seperti ini, maka kehancuran dan
kemunduran umat islam adalah keniscayaan.
Keempat, lemah
keyakinan. Penyakit ini menyebabkan seseorang tidak memiliki pendirian yang
tetap. Jika umat terjangkit penyakit ini, maka umat islam akan sangat mudah
diprovokasi dan diadu domba oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Uraian diatas
menjelaskan betapa bahanya penyakit-penyakit tersebut bagi kelangsungan dan
kejayaan umat islam dimasa mendatang. Karenanya, mari semua komponen umat untuk
saling mengingatkan agar semuanya terhindar dari penyakit-penyakit yang
dikhawatirkan Rasulullah SAW. Wallahua’lam.
0 komentar:
Posting Komentar