Senin, 24 Desember 2012

Puasa berselang Hari atau Puasa Dawud



Puasa sunnah Dawud ialah istilah yang diberikan bagi puasa sunnah yang biasa dikerjakan oleh Nabi Dawud, yaitu dengan berpuasa berselang hari, atau sehari puasa sehari tidak. Puasa ini hukumnya adalah sunnah, apabila dikerjakan akan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan tidaklah berdosa.

Puasa ini adalah puasa yang paling utama dibandingkan puasa-puasa sunnah lainnya, karena Nabi Muhammad SAW bersabda :

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Seutama-utama puasa ialah puasa saudaraku Dawud. Adalah beliau sehari berpuasa sehari tidak berpuasa, dan ia tidak lari bila bertemu musuh”. [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 134, no. 767]

Didalam riwayat lain disebutkan bahwa puasa ini adalah puasa yang paling adil, yaitu satu hari puasa dan satu hari tidak. dan jika kita sudah melakukan puasa ini maka sudah cukup dan  tidak perlu berpuasa sunnah yang lain, walaupun kita merasa kuat untuk melakukan puasa yang lebih dari puasa sunnah Dawud ini, sebagaiman sabda Nabi SAW berikut :

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA, ia berkata : Rasulullah SAW diberitahu bahwasannya aku mengatakan, “sungguh aku akan shalat malam terus-menerus dan aku akan berpuasa disiang harinya selama aku hidup”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu orang yang mengatakan demikian itu ?”. lalu aku jawab, “sungguh aku telah mengatakannya, ya Rasulullah”. Kemudian Rasuullah SAW bersabda, “sesungguhnya kamu tidak akan kuat yang demikian itu, maka berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan shalat malamlah, dan berpuasalah tiga hari setiap bulan. Karena kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat. Maka demikian itu seperti berpuasa sepanjang masa”. ‘Abdullah bin ‘Amr berkata : lalu aku berkata, “sesungguhnya  aku kuat lebih dari itu”. Beliau SAW bersabda, “berpuasalah satu hari dan berbukalah dua hari”. ‘Abdullah bin ‘Amr berkata : Lalu aku berkata lagi, “sesungguhnya aku kuat lebih dari itu, Ya Rasulullah”. Beliau SAW bersabda, “Berpuasalah satu hari, dan berbukalah satu hari, yang demikian itu puasanya Nabi Dawud AS, dan itulah puasa yang lebih adil”. ‘Abdullah bin ‘Amr berkata : Lalu aku berkata lagi, “sesungguhnya aku kuat lebih dari itu”. Rasulullah SAW bersabda, “tidak ada yang lebih dari itu”. ‘Abdullah bin ‘Amr RA berkata, “sungguh aku menerima (puasa) tiga hari yang telah disabdakan Rasulullah SAW itu lebih aku sukai daripada keluargaku dan hartaku”. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad]

*****

0 komentar:

Posting Komentar