Jumat, 21 Desember 2012

Tanda Baiknya Keislaman Seseorang




“Salah satu tanda baiknya keislaman seseorang adalah jika dia meninggalkan apa-apa yang tidak berguna bagi dirinya”. (HR. Tirmidzi no. 2319)

Dalam keterangan mengenai hadits ini, Ibnu Rajab berkata : “yang dimaksud disini bukan berarti orang itu harus meningglkan apa-apa yang tidak ia pedulikan dan tidak dia minati dikarenakan menuruti hawa nafsunya dan memperturutkan keinginan hatinya, tetapi dia meninggalkannya karena tuntutan syariat dan hukum islam. Karena itu, Nabi SAW menganggap sikap seperti itu adalah satu tanda baiknya keislaman seseorang. Maksutnya, jika keislaman seseorang itu baik, maka dia akan meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat menurut ajaran islam, baik berupa perkataan maupun perbuatan, karena keislaman seseorang menuntutnya melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan, segala perkara yang syubhat maupun yang makruh, bahkan meninggalkan apa-apa yang  diperbolehkan tetapi tidak diperlukan.

 Demikianlah, karena itu semua tidak berguna bagi seorang muslim, manakala telah sempurna islamnya dan telah mencapai derajat ihsan, yaitu bila ia beribadah kepada Allah ta’ala seakan-akan dia melihat-Nya ; dan kalaupun dia tidak melihat-Nya, dia yakin bahwa Allah melihatnya.

Barangsiapa beribadah kepada Allah ta’ala dengan membayangkan dirinya berada didekat Allah, atau dia menyasikka-Nya dalam hatinya, atau dia merasa Allah ada didekatnya dan melihat dirinya, dia pasti akan meninggalkan segala hal yang tidak berguna bagi dirinya dalam islam. Lalu dia berusaha menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dalam  islam.

Dari kedua keadaan tersebut, maka  lahirlah rasa malu kepada Allah, lalu dia meninggalkan segala yang akan membuat dirinya malu kepada Allah.” (Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam h.174)

0 komentar:

Posting Komentar