Karena
Allah Ta’ala yang telah menciptakan dunia ini telah menyatakan begitu
tegas dan gamblang kepada kita apa sebenarnya dunia ini, baik dengan
nash maupun dengan berbagai perumpamaan, Allah SWT juga memperingatkan
hamba-hamba-Nya supaya jangan sampai teperdaya dengan dunia, seperti
dengan beberapa Firman-Nya berikut :
Hai
manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali
janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah
syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.[QS. Faathir :5]
....Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.[QS. Ali ‘Imran : 185]
Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu
yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu.[QS. Al-Hadiid : 20]
Dan
berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai
air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya
tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi
kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas
segala sesuatu.[QS. Al-Kahfi : 45]
Dan
apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah ke- nikmatan hidup
duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih
baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak berpikir? [QS. Al-Qashash :60]
Maksudnya
adalah apakah engkau tidak punya akal yang engkau gunakan untuk
mempertimbangkan manakah yang lebih patut untuk diutamakan, dan negeri
mana ynag lebih patut menjadi tujuan utama dalam beramal? Itu semua
menunjukkan bahwa manusia dengan akalnya cukup mampu untuk memilih
akherat daripada dunia, dan bahwasannya tidak ada yang lebih
mengutamakan dunia, kecuali karena ada kekurangan pada akalnya.[Taisir
Al-Karim Ar-Rahman karya Al-Allamah Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di
ketika menafsirkan ayat 60 surat Al-Qashash]
0 komentar:
Posting Komentar