Senin, 17 Desember 2012

Pandangan islam tentang Tradisi NYEKAR menjelang bulan Ramadhan

   Diantara yang kerap dilakukan muslimin dalam rangka menyambut datangnya Ramadhan selain padusan adalah nyekar, nyekar ini telah menjadi tradisi yang mengakar dimasyarakat dan dilakukan setiap kali menjelang puasa.

   Perlu kita ketahui, Nyekar adalah tradisi datang ke makam leluhur untuk menabur bunga, berdoa, dan tak jarang dilanjutkan dengan acara kendurenan atau makan bersama di sekitar tanah kuburan. Bagaimana pandangan islam terhadap tradisi ini? Marilah kita renungkan penjelasan berikut :

   Orang boleh saja beranggapan bahwa nyekar adalah tradisi dan tak perlu dicarikan dalil dari Al-quran atau Hadits.. Silahkan kalau memang beranggapan begitu. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa sebuah tradisi tetaplah harus ditinjau kebenarannya dengan timbangan syar’i, bukan dengan akal. Hanya tradisi-tradisi baik yang tidak menyalahi nash saja yang boleh diikuti. Dimanakah letak ketidaksesuaiannya tradisi nyekar dengan nash-nash syar’i?

   Sama seperti Artikel saya yang lalu tentang padusan, nyekar selalu dikaitkan dengan persiapan menghadapi ibadah puasa,seperti halnya tradisi padusan. Berarti ini bukan murni sebuah tradisi duniawi, akan tetapi sudah menyangkut urusan agama, dalam masalah agama amalan apapun yang kita lakukan haruslah berdasarkan dalil yang shahih dari Al-quran dan hadits, semua hal yang berkaitan dengan urusan agama, apabila tidak ada contoh dari Rasulullah, seharusnya kita jauhi. Rasulullah bersabda :

...” Barang siapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) dengan sesuatu yang bukan berasal darinya, maka hal itu tertolak.”[HR. Bukhari]

    Selain itu, acara nyekar dimana orang berziarah ke makam leluhur untuk berdoa, dan tak jarang dilanjutkan dengan acara makan-makan atau kendurenan, merupakan tradisi yang sering kali mengarah kepada kesyirikan. Orang datang ke kuburan tidak lagi untuk mengingat kematian dan mendoakan orang yang meninggal, namun justru sebaliknya malah mengalap berkah atau memohon pertolongan kepada penghuni kuburan tersebut. Ini jelas sebuah kesyirikan yang tidak semestinya dilakukan seorang muslim.

   Mungkin ada orang yang berpendapat, nyekar diasumsikannya sebagai ziarah kubur, dan ziarah kubur itu di perintahkan dalam islam. Perlu kita cermati dari berbagai sisi, yang pertama, memang benar ziarah kubur dianjurkan oleh Rasulullah setelah sebelumnya dilarang. Namun demikian,  hendaknya diingat apa yang melatarbelakangi pembolehan ziarah kubur ini. Ziarah kubur dianjurkan didalam islam karena hal itu akan membuat jiwa semakin mengingat kematian dan bersiap-siap menghadapinya, selain itu dianjurkan juga untuk tujuan mendoakan orang yang telah mati.perhatikan penjelasan hadits-hadits berikut:

...” Sesungguhnya Aku dulu melarang kalian dari ziarah kubur, Dan sekarang telah diijinkan bagi Muhammad SAW untuk berziarah ke makam Ibunya. Karena itu, berziarahlah kalian ke kubur, karena sesungguhnya hal itu mengingatkan akan akhirat.” [HR. Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Imam Albani]

‘Aisyah menuturkan dari Nabi SAW bahwa beliau Bersabda : jibril berkata, “Sesungguhnya Rabbmu menyuruhmu untuk mengunjungi penghuni baqi’ (kuburan muslimin dikota madinah) dan memohonkan ampun untuk mereka.” ....[HR. Muslim]

   Dari hadits-hadits diatas , jelaslah bahwa hikmah disyariatkannya ziarah kubur adalah untuk mengingat akherat, dan mendoakan orang yang telah meninggal. Adapun dalam tradisi nyekar seringkali justru menyimpang dari tujuan semestinya dari ziarah kubur.

   Sisi lain yang juga perlu kita cermati, nyekar ini biasanya mengkhususkan momentum ziarah hanya ke makam leluhur, meski untuk itu orang harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Jelas islam tidak mencontohkan hal itu, karena tujuan yang sebenarnya dari ziarah kubur adalah untuk mengingat kematian. Dan hal itu bisa dilakukan di kuburan manapun tanpa  mengkhususkan di kuburan leluhur.

   Kesimpulannya adalah, nyekar adalah tradisi yang tidak dicontohkan di dalam syariah islam, dan karenanya tak layak untuk diikuti, kalaupun ingin ziarah kubur, lakukanlah hal itu di kuburan manapun dan diwaktu kapanpun juga tanpa harus mengkhususkan ke makam leluhur, atau menjelang bulan puasa saja. Hal ini untuk menghindari kemungkinan anda terbawa dalam arus tradisi nyekar yang jelas bertentangan dengan nash syariat.
Allahu’alam Bish Showab.

9 komentar:

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Alhamdulillah, seperti yang telah diajarkan (dimanqulkan) oleh muballigh-muballighot saya :)

Perlu pendekatan yang lembut dan terus-menerus kepada umat agar meninggalkan tradisi nyekar yang bertentangan dengan tuntunan Rasullah Muhammad shallallahu wa alaihi wassalam...

Sebelum ramadhan tiba kita dianjurkan untuk meminta maaf kepada handaitolan termasuk orang tua kita baik yg masih hidup maupun yg sudah tiada dimana titik temunya kalau nyekar dilarang.

Nyekar Itu kan bahasa Indonesia yg intinya mengingat kematian yang dianjurkan dalam Islam (dzikrul maut)

Yg masalah bukan nyekarnya, tapi niatnya dan caranya saja yang diluruskan.

Nyekar menjelang ramadhan pun tdk ada larangannya

Salah satu amal yang tidak terputus adalah doa anak yang sholeh kepada orang tuanya..

Nyekar mjd momen utk dzikrul maut dan waladun solihun yad'uulah.. Walaupun hrs pergi ke tempat makam ortu yg jauh pun no problem..

Dzikrul maut juga dapat kita lakukan ketika mengantarkan jenazah untuk dikubur atau mendengar berita kematian misalnya dlsb..

Itu hadist nya ada . Kenapa bertentangan. Mangku bego

Itu hadist nya ada . Kenapa bertentangan. Mangku bego

Kaedahnya jika dalam perkara ibadah membutuhkan dalil sedangkan dalam perkara dunia adalah larangannya.

Rosulullah tentu lebih tahu bagaimana ziarah kubur, adapun ummatnya hanya mengikutinya dan tidk boleh menambah dan mengurangi.

Kita dilarang berkreasi dalam beragama karena Allah berfirman dalam surat almaidah ayat 3 bahwa islam sudah sempurna.

Semoga bermanfaat, mari terus belajar islam dari alqur'an dan sunnah serta berdasarkan pemahaman salafus sholih.

n some cases there may be a situation where the exhaust valve gets stuck, the valve opens when the temperature in the tank is higher than its breaking point and subsequently delivers the tension inside. In the event that the valve is stopped up for quite a while there is a gamble of the directory detonating. Valves can be effortlessly cleaned, and you needn't bother with a handyman for that.

Posting Komentar