Diantara yang kerap dilakukan muslimin dalam rangka menyambut datangnya
 Ramadhan selain padusan adalah nyekar, nyekar ini telah menjadi tradisi
 yang mengakar dimasyarakat dan dilakukan setiap kali menjelang puasa.
  
 Perlu kita ketahui, Nyekar adalah tradisi datang ke makam leluhur untuk
 menabur bunga, berdoa, dan tak jarang dilanjutkan dengan acara 
kendurenan atau makan bersama di sekitar tanah kuburan. Bagaimana 
pandangan islam terhadap tradisi ini? Marilah kita renungkan penjelasan 
berikut :
  
 Orang boleh saja beranggapan bahwa nyekar adalah tradisi dan tak perlu 
dicarikan dalil dari Al-quran atau Hadits.. Silahkan kalau memang 
beranggapan begitu. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa sebuah 
tradisi tetaplah harus ditinjau kebenarannya dengan timbangan syar’i, 
bukan dengan akal. Hanya tradisi-tradisi baik yang tidak menyalahi nash 
saja yang boleh diikuti. Dimanakah letak ketidaksesuaiannya tradisi 
nyekar dengan nash-nash syar’i?
  
 Sama seperti Artikel saya yang lalu tentang padusan, nyekar selalu 
dikaitkan dengan persiapan menghadapi ibadah puasa,seperti halnya 
tradisi padusan. Berarti ini bukan murni sebuah tradisi duniawi, akan 
tetapi sudah menyangkut urusan agama, dalam masalah agama amalan apapun 
yang kita lakukan haruslah berdasarkan dalil yang shahih dari Al-quran 
dan hadits, semua hal yang berkaitan dengan urusan agama, apabila tidak 
ada contoh dari Rasulullah, seharusnya kita jauhi. Rasulullah bersabda :
...”
 Barang siapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini (urusan 
agama) dengan sesuatu yang bukan berasal darinya, maka hal itu 
tertolak.”[HR. Bukhari]
    Selain
 itu, acara nyekar dimana orang berziarah ke makam leluhur untuk berdoa,
 dan tak jarang dilanjutkan dengan acara makan-makan atau kendurenan, 
merupakan tradisi yang sering kali mengarah kepada kesyirikan. Orang 
datang ke kuburan tidak lagi untuk mengingat kematian dan mendoakan 
orang yang meninggal, namun justru sebaliknya malah mengalap berkah atau
 memohon pertolongan kepada penghuni kuburan tersebut. Ini jelas sebuah 
kesyirikan yang tidak semestinya dilakukan seorang muslim.
  
 Mungkin ada orang yang berpendapat, nyekar diasumsikannya sebagai 
ziarah kubur, dan ziarah kubur itu di perintahkan dalam islam. Perlu 
kita cermati dari berbagai sisi, yang pertama, memang benar ziarah kubur
 dianjurkan oleh Rasulullah setelah sebelumnya dilarang. Namun demikian,
  hendaknya diingat apa yang melatarbelakangi pembolehan ziarah kubur 
ini. Ziarah kubur dianjurkan didalam islam karena hal itu akan membuat 
jiwa semakin mengingat kematian dan bersiap-siap menghadapinya, selain 
itu dianjurkan juga untuk tujuan mendoakan orang yang telah 
mati.perhatikan penjelasan hadits-hadits berikut:
...”
 Sesungguhnya Aku dulu melarang kalian dari ziarah kubur, Dan sekarang 
telah diijinkan bagi Muhammad SAW untuk berziarah ke makam Ibunya. 
Karena itu, berziarahlah kalian ke kubur, karena sesungguhnya hal itu 
mengingatkan akan akhirat.” [HR. Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Imam 
Albani]
‘Aisyah
 menuturkan dari Nabi SAW bahwa beliau Bersabda : jibril berkata, 
“Sesungguhnya Rabbmu menyuruhmu untuk mengunjungi penghuni baqi’ 
(kuburan muslimin dikota madinah) dan memohonkan ampun untuk mereka.” 
....[HR. Muslim]
  
 Dari hadits-hadits diatas , jelaslah bahwa hikmah disyariatkannya 
ziarah kubur adalah untuk mengingat akherat, dan mendoakan orang yang 
telah meninggal. Adapun dalam tradisi nyekar seringkali justru 
menyimpang dari tujuan semestinya dari ziarah kubur.
  
 Sisi lain yang juga perlu kita cermati, nyekar ini biasanya 
mengkhususkan momentum ziarah hanya ke makam leluhur, meski untuk itu 
orang harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Jelas islam tidak 
mencontohkan hal itu, karena tujuan yang sebenarnya dari ziarah kubur 
adalah untuk mengingat kematian. Dan hal itu bisa dilakukan di kuburan 
manapun tanpa  mengkhususkan di kuburan leluhur.
  
 Kesimpulannya adalah, nyekar adalah tradisi yang tidak dicontohkan di 
dalam syariah islam, dan karenanya tak layak untuk diikuti, kalaupun 
ingin ziarah kubur, lakukanlah hal itu di kuburan manapun dan diwaktu 
kapanpun juga tanpa harus mengkhususkan ke makam leluhur, atau menjelang
 bulan puasa saja. Hal ini untuk menghindari kemungkinan anda terbawa 
dalam arus tradisi nyekar yang jelas bertentangan dengan nash syariat.
Allahu’alam Bish Showab.







8 komentar:
Alhamdulillah, seperti yang telah diajarkan (dimanqulkan) oleh muballigh-muballighot saya :)
Sebelum ramadhan tiba kita dianjurkan untuk meminta maaf kepada handaitolan termasuk orang tua kita baik yg masih hidup maupun yg sudah tiada dimana titik temunya kalau nyekar dilarang.
Nyekar Itu kan bahasa Indonesia yg intinya mengingat kematian yang dianjurkan dalam Islam (dzikrul maut)
Yg masalah bukan nyekarnya, tapi niatnya dan caranya saja yang diluruskan.
Nyekar menjelang ramadhan pun tdk ada larangannya
Salah satu amal yang tidak terputus adalah doa anak yang sholeh kepada orang tuanya..
Nyekar mjd momen utk dzikrul maut dan waladun solihun yad'uulah.. Walaupun hrs pergi ke tempat makam ortu yg jauh pun no problem..
Dzikrul maut juga dapat kita lakukan ketika mengantarkan jenazah untuk dikubur atau mendengar berita kematian misalnya dlsb..
Itu hadist nya ada . Kenapa bertentangan. Mangku bego
Itu hadist nya ada . Kenapa bertentangan. Mangku bego
Kaedahnya jika dalam perkara ibadah membutuhkan dalil sedangkan dalam perkara dunia adalah larangannya.
Rosulullah tentu lebih tahu bagaimana ziarah kubur, adapun ummatnya hanya mengikutinya dan tidk boleh menambah dan mengurangi.
Kita dilarang berkreasi dalam beragama karena Allah berfirman dalam surat almaidah ayat 3 bahwa islam sudah sempurna.
Semoga bermanfaat, mari terus belajar islam dari alqur'an dan sunnah serta berdasarkan pemahaman salafus sholih.
n some cases there may be a situation where the exhaust valve gets stuck, the valve opens when the temperature in the tank is higher than its breaking point and subsequently delivers the tension inside. In the event that the valve is stopped up for quite a while there is a gamble of the directory detonating. Valves can be effortlessly cleaned, and you needn't bother with a handyman for that.
Posting Komentar