Senin, 17 Desember 2012

Bahaya Syirik



 Pokok ajaran islam adalah Tauhid, Tauhid/Aqidahnya harus lurus, yakni menghambakan diri hanya kepada Allah, apabila aqidahnya tidak lurus akan muncul syariat-syariat yang tidak lurus pula, maka dari itu Aqidahnya harus lurus, dan ibadahnya harus benar, Aqidahnya bersih dari syirik dan ibadahnya bersih dari bid’ah.

Aqidah yang bercampur syirik jangan harapkan pahala, syirik itu merusak semua amal yang pernah dilakukannya, disamping amalnya rusak dosanya pun tidak diampuni, Allah berfirman :

Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.(QS. Al-An’am: 88)

Dalam ayat diatas jika kita berlaku syirik kepada Allah maka semua amalan yang pernah dilakukannya akan hilang, meskipun shalatnya rajin, puasa wajib atau sunnah tidak pernah ditinggalkannya, bahkan sudah melakukan ibadah haji juga, dan ibadah-ibadah lainnya, itu semua akan hilang apabila dicampur dengan kesyirikan kepada Allah. Kalau amalan yang pernah dilakukannya rusak semua lantas apa yang diharapkannya untuk menghadap Allah nanti?

Kemudian dosa syirik itu, selain merusakkan amal perbuatan yang pernah dilakukannya, perbuatan syirik itu membawa dosa yang besar, sedangkan dosa yang besar itu tidak diampuni oleh Allah, Allah berfirman :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa’: 48)

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa’: 116)

Kalau amal perbuatannya rusak, dan dosanya tidak diampuni, maka sudah pasti tempatnya kembali mereka adalah neraka. Allah berfirman :

Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.(QS. Az-Zumar: 16)

Orang yang berbuat syirik kepada Allah, maka nanti akan diberikan kepada mereka lapisan-lapisan api diatas mereka dan dibawah mereka, ibaratnya tempat untuk tidur/tikarnya itu api dan selimutnya juga api, kalu sudah seperti itu, kemudian apa yang bisa kita harapkan?.

Oleh karena itu janganlah kita berbuat syirik, bertaqwalah kepada Allah, artinya untuk tunduk patuh itu hanya kepada Allah, jangan kepada yang lain. Allah tidak mau dipersekutukan dengan yang lain, bahkan Allah paling murka, apabila dipersekutukan dengan yang lain, karena selain Allah itu semuanya adalah makhluk, sedang Allah itu pencipta semua makhluk. Masak makhluk disamakan dengan penciptanya. Maka dari itu Allah tidak mengampuni dosa syirik, kalau dosa selain syirik Allah masih berkenan untuk mengampuninya kepada siapa yang dikehendaki.

Wallahu ‘Alam Bish-Showab




 

0 komentar:

Posting Komentar