Pokok
ajaran islam adalah Tauhid, Tauhid/Aqidahnya harus lurus, yakni
menghambakan diri hanya kepada Allah, apabila aqidahnya tidak lurus akan
muncul syariat-syariat yang tidak lurus pula, maka dari itu Aqidahnya
harus lurus, dan ibadahnya harus benar, Aqidahnya bersih dari syirik dan
ibadahnya bersih dari bid’ah.
Aqidah
yang bercampur syirik jangan harapkan pahala, syirik itu merusak semua
amal yang pernah dilakukannya, disamping amalnya rusak dosanya pun tidak
diampuni, Allah berfirman :
Itulah
petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan.(QS. Al-An’am: 88)
Dalam
ayat diatas jika kita berlaku syirik kepada Allah maka semua amalan
yang pernah dilakukannya akan hilang, meskipun shalatnya rajin, puasa
wajib atau sunnah tidak pernah ditinggalkannya, bahkan sudah melakukan
ibadah haji juga, dan ibadah-ibadah lainnya, itu semua akan hilang
apabila dicampur dengan kesyirikan kepada Allah. Kalau amalan yang
pernah dilakukannya rusak semua lantas apa yang diharapkannya untuk
menghadap Allah nanti?
Kemudian
dosa syirik itu, selain merusakkan amal perbuatan yang pernah
dilakukannya, perbuatan syirik itu membawa dosa yang besar, sedangkan
dosa yang besar itu tidak diampuni oleh Allah, Allah berfirman :
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar. (QS. An-Nisa’: 48)
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa’: 116)
Kalau
amal perbuatannya rusak, dan dosanya tidak diampuni, maka sudah pasti
tempatnya kembali mereka adalah neraka. Allah berfirman :
Bagi
mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun
lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti
hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai
hamba-hamba-Ku.(QS. Az-Zumar: 16)
Orang
yang berbuat syirik kepada Allah, maka nanti akan diberikan kepada
mereka lapisan-lapisan api diatas mereka dan dibawah mereka, ibaratnya
tempat untuk tidur/tikarnya itu api dan selimutnya juga api, kalu sudah
seperti itu, kemudian apa yang bisa kita harapkan?.
Oleh
karena itu janganlah kita berbuat syirik, bertaqwalah kepada Allah,
artinya untuk tunduk patuh itu hanya kepada Allah, jangan kepada yang
lain. Allah tidak mau dipersekutukan dengan yang lain, bahkan Allah
paling murka, apabila dipersekutukan dengan yang lain, karena selain
Allah itu semuanya adalah makhluk, sedang Allah itu pencipta semua
makhluk. Masak makhluk disamakan dengan penciptanya. Maka dari itu Allah
tidak mengampuni dosa syirik, kalau dosa selain syirik Allah masih
berkenan untuk mengampuninya kepada siapa yang dikehendaki.
Wallahu ‘Alam Bish-Showab
0 komentar:
Posting Komentar